Upaya Sederhana Untuk Mengurangi Risiko Siber dalam Bisnis

Upaya Sederhana

Upaya Sederhana – Kemajuan teknologi hari ini sudah sangat mengalami perubahan. Ada banyak hal yang bisa di lakukan dengan teknologi. Pada dasarnya teknologi bisa memberikan kemudahan untuk kehidupan manusia, termasuk dalam kegiatan bisnis jika di manfaatkan dengan baik. Namun, kamu juga perlu ingat bahwa kehadiran teknologi juga beriringan dengan banyak risiko siber.

Risiko siber bisa berdampak sangat buruk dan merugikan perusahaan jika data perusahaan di retas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Terlebih lagi, banyak data perusahaan dan data pembeli yang perlu di jaga kerahasiaannya.

Sayangnya, saat ini semakin sulit memprediksi kejahatan siber di lakukan oleh siapa, mungkin saja oleh pihak luar tetapi sangat mungkin juga di lakukan oleh orang dalam di perusahaan tersebut.

Maka dari itu, ada baiknya kamu mengantisipasi risiko siber dan terus waspada, jangan asal percaya kepada orang lain. Ada beberapa upaya sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko siber dalam bisnis, berikut ini adalah tipsnya yang di lansir di seputarpengetahuan.com.

Baca juga artikel lainnya diĀ seputarpengetahuan.com

1. Perbarui sistem komputer secara berkala

Cara sederhana yang membuat kamu terus berhati-hati adalah dengan terus memperbarui sistem komputer, aplikasi, dan program-program lain secara berkala.

Jika bisnis kamu terus menggunakan sistem yang sama selama bertahun-tahun, akan ada celah untuk di retas karena malware menyusup ke sistem kamu. Terlebih lagi jika dia tahu bahwa kamu jarang memperbarui sistem, dengan kata lain kamu tidak terlalu sadar untuk memerhatikan keamanan siber bisnis.

Selama memperbarui sistem, jangan lupa untuk aktifin antivirus, setidaknya data-data yang mencurigakan dan tidak aman bisa cepet terdeteksi. Lakukan kegiatan ini secara berkala untuk mencegah adanya peluang risiko siber.

2. Kembangkan kata sandi yang kuat

Meskipun cara ini terkesan mendasar, tetapi membuat kata sandi yang rumit adalah salah satu upaya sederhana untuk meminimalisir peretasan siber. Mungkin saja ada orang awam yang mencoba untuk meretas sistem kamu. tetapi karena belum terlalu ahli bisa saja dia langsung menyerah karena kata sandi yang di masukkan selalu salah.

Selain itu, biasanya jika kata sandi yang coba selalu salah selama beberapa kali, umumnya sistem akan menutup akses dengan sendirinya sehingga ini lebih bermanfaat untuk menghentikan upaya kejahatan siber.

Oleh karena itu, usahakan kamu membuat kata sandi yang kuat dan sulit di tebak, terutama kata sandi yang berbeda antar server yang satu dengan lainnya.

3. Aktifkan autentifikasi dua faktor

Autentifikasi dua faktor bekerja dengan cara menggunakan konfirmasi dari perangkat lain sebelum suatu tindakan di izinkan di perangkat lain. Misalnya jika ada upaya login di perangkat lain, notifikasi persetujuannya akan masuk terlebih dahulu ke perangkat utama.

Dari perangkat utama tersebut bisa memberikan kode khusus sehingga jika ada tindakan yang masuk di perangkat lain perlu di setujui di perangkat utama dengan bukti memasukkan kode khusus tersebut.

4. Enkripsikan data

Enkripsi data juga bisa di mulai melalui langkah kecil seperti enkripsi pesan. Jika menggunakan Whatsapp, kamu bisa mengaktifkan fitur enkripsi pesan sehingga riwayat pesan yang tidak di cadangkan akan otomatis hilang dalam hitungan hari.

Dengan enkripsi data, maka data-data yang ada tidak tersimpan dalam format teks normal dan tentunya akan lebih sulit di salahgunakan.

5. Latih karyawan

Upaya lain yang bisa menghindari risiko siber adalah dengan melatih karyawan. Bagaimanapun, kegiatan operasional juga melibatkan karyawan.

Jika karyawan kamu kurang paham mengenai keahatan siber dan cara mengantisipasinya, besar kemungkinan peretas masuk melalui akses karyawan yang lengah. Baik bisnis kecil maupun bisnis yang sudah besar, penting untuk meningkatkan literasi karyawan mengenai penggunaan teknologi saat ini.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *